Minggu, 10 Juni 2012

KODE PLASTIK

kode plastikMengingat pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati, tidak ada salahnya saya hadirkan di postingan kali ini tentang kode plastik. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi langkah awal kita dalam menjaga kesehatan. Karena kesehatan kita begitu berharga .....

Pernahkah anda mencoba meneliti kode plastik (resin code) yang anda gunakan? Ya, tentunya anda dapat melihat bahwa produk plastik memiliki kode-kode tercetak di permukaannya (biasanya di bagian bawah) sebagai tanda untuk membedakan penggunaan plastik tersebut dari plastik lainnya. Dibuatnya kode ini akan sangat bermanfaat bagi para konsumen untuk tahu seberapa aman produk plastik yang digunakan serta tindakan apa yang boleh atau tidak boleh pada plastik dengan kode tertentu.
Kode yang tercetak umumya berupa angka di dalam tanda segitiga serta huruf di bawahnya.  Segitiga menunjukkan bahwa kemasan plastik tersebut adalah produk daur ulang. Sementara angka dan huruf ini menunjukkan jenis plastik penyusunnya. Hingga saat ini, ada tujuh kode pada kemasan plastik yang biasa digunakan:

1. PETE atau PET
Plastik dengan kode ini berarti tersusun dari polyethylene terephthalate. Kemasan dengan angka ini mengandung 30% PET. Umumnya digunakan untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol-botol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Bahan ini juga tidak baik untuk menyimpan makanan serta minuman panas, karena akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol berpindah ke makanan atau minuman. Disarankan untuk segera membuang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.
2. HDPE
Bahan kemasan plastik ini tersusun oleh high sensity polyethylene (HDPE). Bahan baku plastik ini aman karena tidak bereaksi terhadap makanan atau minuman. Bahan ini lebih kuat, keras, buram, dan lebih tahan terhadap suhu tinggi sehingga biasa dipakai pada botol susu berwama putih susu, tupperware, galon air minum, dan kursi lipat. Meski begitu, kemasan ini juga tidak untuk dipakai berulangkali. Sebab senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu dan itu berbahaya bagi kesehatan kita.
3. V atau PVC
Polyvinyl chloride adalah plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. Kandungan DEHA mudah bermigrasi pada suhu 15 derajat celcius. Bahan ini berbahaya dan sulit mengalami daur ulang. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
4. LDPE
Bahan ini terbuat dari low density polyethylene yang terbuat dari minyak bumi. Sifatnya kuat, agak tembus cahaya, fleksibel, dan permukaannya agak berlemak. Pada suhu di bawah 60 derajat celcius, sangat resisten terhadap senyawa kimia. Meski punya daya proteksi terhadap uap, air baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen. Barang dengan kode #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan dan juga dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat.
5. PP
Kemasan ini terbuat dari polypropylene yang merupakan pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Biasa ditemukan pada botol transparan tapi tidak terlalu jernih atau berawan. Plastik jenis ini berkarakter lebih kuat, ringan, dengan daya tembus uap yang rendah. Makanya plastik jenis ini aman untuk kemasan makanan dan minuman, juga tahan terhadap lemak dan stabil terhadap suhu tinggi. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.
6. PS
Ini adalah menandakan kemasan ini terbuat dari polystyrene (PS) atau biasa disebut polimer aromatik. Saat bertemu dengan makanan atau minuman, bahan ini dapat mengeluarkan bahan styrene. Bahan ini harus dihindari karena berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem saraf. Banyak dipakai dalam produk-produk elektronik sebagai casing, kabinet dan komponen-komponen lainya. Peralatan rumah tangga yang terbuat dari polistirena, a.l: sapu, sisir, baskom, gantungan baju, ember.
7. Other
Artinya bahan ini tersusun selain dari enam bahan plastik yang disebutkan di atas. Kandungannya antara lain styrene acrylonitrile (SAN), acrylonitrile butadiene styrene (ABS), polycarbonate (PC) dan nylon. Kandungan SAN biasa terdapat pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. Kandungan ABS biasa untuk bahan mainan lego dan pipa. SAN dan ABS memiliki resistensi tinggi terhadap reaksi kimia, kuat, dan tingkat kekerasannya dapat ditingkatkan tapi aman. Adapun PC biasanya ada pada botol susu bayi, gelas anak batita, botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. Kandungan PC berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Masih banyak sekali barang plastik yang tidak mencantumkan simbol-simbol ini, terutama barang plastik buatan lokal di Indonesia . Oleh karena itu, kalau anda ragu lebih baik tidak membeli. Kalaupun barang bersimbol lebih mahal, harga tersebut lebih berharga dibandingkan kesehatan keluarga kita. Pada akhirnya. Hindari penggunaan plastik apapun di Microwave. Gunakan bahan keramik, gelas atau pyrex sebagai gantinya.

Untuk lebih jelasnya, dapat diringkas sebagai berikut (dalam Bahasa Inggris):

kode plastik

Sumber :http://nonasehat.info/makna-kode-pada-kemasan-plastik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India